Thursday, 6 November 2014

...

aku bingung, sungguh bingung dengan keadaanku.
begitu mudahnya terbawa oleh suasana hingga imajinasi yang melayang membuatku sakit sendiri.
sudah tahu begitu, tetap saja diri ini tak berubah.

tetap saja berimajinasi dan menghayal,
seolah dunia itu adalah yang nyata dan yang dia jalankan saat ini adalah mimpi buruk yang akan berakhir dan berganti mimpi indah.
mana yang nyata? mana yang tidak?

berada diantara dunia pararel.
mungkin disana aku tak pernah merasa sakit dan lemah,
mungkin disana aku bahagia dengan orang yang ku inginkan.
tidak sendiri seperti ini,
tidak menangis seperti ini,
tidak tersiksa karena tak bisa mengungkapkan yang ada di hati,
tidak merana karena tak bisa mendapatkan yang ku inginkan karena terlalu mengutamakan yang lain,
tidak egois karena membelakangi keinginanku,
tidak kesepian karena takut ada orang yang akan menyakitiku lagi,
tidak akan dihianati oleh orang yang disayang dan dipercayai,
tidak merasa terluka oleh kebohongan yang mereka perlihatkan,
tidak menjadi orang yang invisible,
tapi mungkin saja, disana...
aku hidup...

tidak seperti aku yang disini,
menjadi zombie,
entah bagian mana yang mati, tapi aku tak merasa hidup.
tawa itu hanyalah kebohongan,
tangisan itu... entahlah, karna kadang ia keluar begitu saja.
kebersamaan itu hanya menunggu waktu untuk dihancurkan oleh kemunafikan,
kepercayaan itu hanyalah sebuah penghianatan yang tertunda,
juga...
cinta itu yang tak pernah kurasakan.
bahkan ku tak percaya bahwa hal itu masih ada dalam kehidupanku.
juga..
kasih sayang itu, yang selalu ada makna luka dibaliknya.

"tak ada yang abadi"
memang,
karena semuanya cepat berlalu,
waktu pun angkuhnya berjalan di depanku tanpa mau menoleh,
dengan luka masa lalu yang tak mengering, karena di beri garam oleh para penghancur dari masa lalu.
mereka yang selalu memelukku, mengingatkanku akan cerita masa lalu yang mengerikan.
mereka, yang dengan setia berada disisiku,
mereka yang selalu menaruh racun disebelah makananku.
agar dengan perlahan aku mati, dengan luka menganga.

"semua penyakit pasti ada obatnya"
benarkah?
lalu kenapa lukaku malah semakin terasa?
hingga aku mati rasa termakan oleh luka.
tak percaya lagi pada senyuman mereka,
apalagi kata kata mereka.
tak ada yang bisa dipercaya.
bahkan waktu menahun akan lenyap karena kebencian,
kedengkian dan iri hati yang merusak.
ini bukan tentangku,
tapi aku merasakan ketidaknyamanan karena tatapan mereka.
kebencianku melawan kedengkian dan iri mereka.
rasanya dunia semakin terasa kejam.

salahkah jika aku menjadi orang jahat disini?
kurasa tidak.
karena aku sangat menikmati melihat kebodohan mereka mengejar kedengkian mereka.
gengsi mereka yang tak mau kalah oleh kebencianku.
semakin membuatku ingin menghancurkan mereka.

dunia pararel...
bisakah aku bertukar tempat?
karena aku sudah lelah bermain peran menjadi orang baik yang peduli pada lingkunganku.
aku juga lelah berpura-pura aku tak apa apa di hadapan mereka.
aku juga sudah muak dengan segala kebohongan, kemunafikan dan keangkuhan mereka.

aku hanya ingin merasa hidup.
seperti hayalan hayalan dimana aku hidup didalamnya.

aku ingin mengakhiri mimpi buruk ini.
mengakhiri segala kepura-puraan ini.

bisakah???

No comments:

Post a Comment